Selamat Datang di Fadliananda [dot]Com : Informasi seputar kebidanan dan Kandungan (Pemeriksaan Ante Natal Care (ANC), Pemeriksaan USG 4 Dimensi, Konsultasi Prewedding, konseling pemilihan & pemasangan alat kontrasepsi dan lain-lain, bersama : dr. Fadli Ananda Idy, M.Kes, SpOG

Jenis- Jenis Alat Kontrasepsi

kb1

Kontrasepsi adalah metode atau alat yang digunakan untuk mencegah kehamilan. Ada berbagai jenis kontrasepsi, masing-masing dengan manfaat dan kekurangannya masing-masing. Mempelajari semua jenisnya membuat Anda dapat menentukan mana yang paling tepat untuk Anda.

Memilih Alat Kontrasepsi, LP
Kontrasepsi Temporer

Kontrasepsi yang bersifat sementara ini bertujuan menunda kehamilan atau mengatur jarak antarkehamilan. Jenis kontrasepsi ini dapat digunakan jika Anda belum ingin memiliki anak dalam jangka waktu tertentu, dan dilepas jika Anda telah siap memiliki anak kembali.

Metode ini dapat diterapkan dalam berbagai bentuk, yaitu:

Pil Keluarga Berencana (KB)

Kontrasepsi berbentuk pil ini bekerja menggunakan hormon progestin dengan atau tanpa hormon estrogen, untuk mencegah ovulasi. Kontrasepsi ini berfungsi dengan efektif jika dikonsumsi secara teratur. Penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan pil KB sama sekali tidak berdampak buruk pada kesuburan wanita di masa yang akan datang.

Terdapat dua jenis pil KB:

Pil kombinasi:

Merupakan pil yang mengandung hormon estrogen dan progesteron.
Pil ini 99% efektif jika dikonsumsi dengan tepat.
Contoh pil kombinasi yaitu Diane 35, Yasmin dan Marvelon. Diane 35 umumnya digunakan untuk mengobati jerawat, tapi juga berfungsi sebagai kontrasepsi.

Kelebihan:

Mengurangi kram saat haid dan membuat haid lebih teratur.
Tidak mengganggu hubungan seks itu sendiri.
Mengurangi risiko kanker ovari, usus dan rahim.

Kekurangan:

Dapat menyebabkan efek samping seperti tekanan darah tinggi, payudara nyeri, bercak darah, dan kenaikan berat badan.
Tidak melindungi dari infeksi menular seksual (IMS).
Perlu kecermatan dalam pemakaiannya yang mana per 28 hari, pil dikonsumsi setiap hari untuk 21 hari dan tidak dikonsumsi untuk 7 hari.
Sebaiknya dijauhi wanita di atas 35 tahun yang merokok karena berisiko mengalami penggumpalan darah.

Pil progesteron:

Hanya mengandung hormon progesteron.
Dikonsumsi setiap hari tanpa jeda
Pil ini juga 99% efektif jika dikonsumsi dengan tepat.

Kelebihan:

Dapat dikonsumsi oleh wanita yang tidak dapat menggunakan kontrasepsi mengandung estrogen karena mengidap tekanan darah tinggi atau kegemukan.
Dapat dikonsumsi wanita perokok berusia lebih dari 35 tahun tanpa menyebabkan penggumpalan darah.

Kekurangan:

Harus dikonsumsi setiap hari pada jam yang sama.
Dapat menyebabkan menstruasi berhenti, tidak teratur, atau lebih sedikit.
Tidak melindungi dari IMS.

Koyo (patch) Ortho Evra

Koyo yang ditempelkan pada kulit ini melepaskan aliran estrogen dan progestin. Biasanya koyo yang ditempelkan pada perut bagian bawah, bokong, atau lengan ini digunakan sepanjang satu minggu selama 3 minggu.

Kelebihan:

Tidak perlu rutin mengonsumsi pil dan membuat haid lebih teratur.
Dapat digunakan di kolam renang, saat berolahraga, atau di kamar mandi.
Mengurangi rasa sakit saat datang bulan.
Metode ini 99% efektif jika digunakan dengan tepat.

Kekurangan:

Dapat menyebabkan iritasi kulit atau efek samping lain yang serupa dengan dampak pil KB.
Dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan sakit kepala.
Tidak tepat digunakan wanita perokok dan yang berusia lebih dari 35 tahun, atau yang berat badannya lebih dari 90 kg.
Tidak melindungi dari IMS.

Implan/susuk

Kontrasepsi ini berupa jarum kecil seukuran batang korek api (40 mm) yang dimasukkan ke bagian bawah kulit, umumnya pada lengan bagian atas. Implan ini secara perlahan-lahan mengeluarkan hormon progestin yang berfungsi mencegah kehamilan. Metode ini tepat untuk wanita yang ingin menunda kehamilan dalam jangka pendek.

Kelebihan:

Dapat bekerja efektif hingga jangka waktu 3 tahun.
Tidak nampak di permukaan kulit.
Cocok bagi mereka yang sering lupa minum pil KB.
Tidak perlu menggunakan kondom.
Aman digunakan ibu menyusui.
Kontrasepsi ini juga berguna untuk wanita yang tidak bisa menggunakan kontrasepsi yang mengandung estrogen.
Dapat segera dilepas bila terjadi efek samping.
99% efektif jika digunakan dengan tepat.
Biaya implan (200.000-300.000 per 3 tahun) lebih murah dibandingkan pil KB (60.000-80.000 per bulan).

Kekurangan:

Pemakai implan tidak terlindungi dari penyakit seperti bagaimana kondom mencegah penularan infeksi menular seksual (IMS).
Berisiko menimbulkan efek samping seperti pendarahan yang tidak normal.
Bagian kulit di sekitar implan terasa nyeri, bengkak, dan terbakar.
Masa menstruasi berpotensi menjadi tidak teratur dalam setahun awal masa pemakaian.
Tidak tepat digunakan oleh pengidap penyakit tertentu seperti: migrain, diabetes, sirosis, osteoporosis, gangguan hati.

Cincin vagina

Cincin vagina ditempatkan di dalam vagina selama tiga minggu, di luar masa menstruasi. Alat ini bekerja dengan melepaskan hormon progestin dan estrogen ke dinding vagina.

Kelebihan:

Cara pemakaian mudah, ringan, dan bahkan Anda tidak akan merasa sedang memakainya.
Hanya diganti satu kali dalam sebulan dibanding pil KB yang perlu diminum setiap hari.
Efektif lebih dari 99%.
Tetap bekerja jika Anda mengalami diare atau muntah.
Dapat meringankan nyeri haid.

Kekurangan:

Dibanding dengan implan yang bertahan 3 tahun, alat kontrasepsi ini perlu diganti setiap bulan.
Tidak melindungi dari risiko IMS
Berpotensi menyebabkan iritasi dan efek-efek samping lain yang serupa dengan dampak penggunaan koyo atau pil.
Harga alat ini rata-rata dua kali lebih mahal dibanding pil KB.
Dapat berefek samping pada beberapa wanita, seperti menyebabkan sakit kepala, gangguan pada vagina, dan nyeri payudara.

Suntikan (Depo Provera)

Hormon progestin disuntikkan umumnya pada bagian bokong atau lengan untuk mencegah kehamilan dan efeknya bertahan hingga 3 bulan.

Kelebihan:

Efektif dan cukup disuntikkan tiap 3 bulan sekali.
Harga relatif terjangkau, kurang lebih Rp 25.000-Rp 30.000 per suntikan.
Dapat digunakan oleh wanita yang tidak dapat menggunakan kontrasepsi mengandung estrogen.
Tidak terpengaruh oleh obat-obatan.
Tidak perlu dikonsumsi tiap hari.

Kekurangan:

Tidak melindungi pasien dari penyakit kelamin yang menular melalui seks.
Mempunyai efek samping yang hampir sama dengan pil KB seperti mual, kenaikan berat badan dan nyeri pada payudara.
Dapat menurunkan keinginan untuk berhubungan intim.

Kontrasepsi spons

Kontrasepsi spons adalah spons sekali pakai yang mengandung spermisida. Spons ini diletakkan jauh di dalam vagina, dekat leher rahim, 24 jam sebelum melakukan hubungan seksual.

Kelebihan:

Dapat digunakan tanpa resep atau bantuan dokter.
Pasangan pria tidak perlu memakai kondom.
Tidak merepotkan seperti pil KB yang perlu diingat untuk dikonsumsi setiap hari.

Kekurangan:

Di samping cukup sulit untuk digunakan dengan tepat, alat ini tidak dapat digunakan pada masa menstruasi.
Kontrasepsi spons juga tidak melindungi pemakainya dari IMS.

Intrauterine devices (IUDs)

IUD adalah plastik berbentuk huruf T yang diletakkan di dalam rahim yang berguna untuk menghadang sperma agar tidak membuahi sel telur. Ada 2 jenis utama IUD:

IUD yang terbuat dari tembaga, seperti ParaGard, dapat bertahan lamanya hingga 10 tahun.
IUD yang mengandung hormon, seperti Mirena, perlu diganti tiap 5 tahun sekali.

Kelebihan:

Tidak memerlukan perawatan rumit.
Waktu pemakaian sekali untuk jangka panjang.
Risiko infeksi dalam 20 hari setelah pemakaian IUD sangat kecil.
Anda dapat segera kembali subur setelah IUD dilepas oleh dokter.

Kekurangan:

Berpotensi menyebabkan efek samping seperti kram.
Memerlukan biaya untuk pemasangan awal.
Letaknya dapat bergeser.
ParaGard bisa mengakibatkan siklus menstruasi tidak teratur dan volume haid yang lebih banyak.
Ada risiko tubuh akan menolak IUD tersebut.
Dapat menimbulkan rasa tidak nyaman.

Spermisida

Spermisida dapat berbentuk busa, jeli, atau krim yang berfungsi membunuh sel sperma. Bahan ini ditempatkan dalam vagina sebelum berhubungan seksual, beberapa di antaranya dilakukan 30 menit sebelumnya.

Kelebihan:

Mudah digunakan dan harganya relatif terjangkau.
Spermisida juga paling sering digunakan bersamaan dengan metode kontrasepsi lain.

Kekurangan:

Dapat meningkatkan risiko IMS dan infeksi serta iritasi.

Kondom pria

Kontrasepsi yang terbuat dari karet ini mencegah sperma agar tidak masuk ke dalam tubuh wanita.

Kelebihan:

Dapat dibeli di banyak tempat.
98% efektif mencegah kehamilan.
Harga terjangkau.
Melindungi pemakainya dari IMS.

Kekurangan:

Hanya sekali pakai.
Hanya efektif jika dipasang dengan tepat.
Dapat lepas saat berhubungan seks.
Produk berbahan dasar losion dapat membuat kondom menjadi tidak efektif.

Kondom wanita

Kondom wanita umumnya diletakkan pada mulut vagina delapan jam sebelum melakukan hubungan seksual.

Kelebihan:

Ada perlindungan untuk pemakainya dari penyakit kelamin yang menular.
Jika digunakan dengan tepat, memberikan perlindungan efektif 95%.

Kekurangan:

Lebih tidak umum dibanding kondom pria.
Hanya dapat digunakan sekali.
Sekitar 1 dari 5 pemakaian kondom wanita gagal sehingga menyebabkan kehamilan.
Dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada organ kelamin wanita.

Diafragma

Diafragma adalah kontrasepsi menyerupai kubah yang diletakkan pada mulut rahim sebelum berhubungan seksual. Kontrasepsi yang terbuat dari karet ini digunakan bersamaan dengan spermisida. Alat ini harus tetap dipakai sampai setidaknya enam jam setelah berhubungan seksual.

Kelebihan:

Bebas hormon.
Harganya relatif terjangkau
Dapat dipakai ulang setelah dicuci.
Efektif mencegah kehamilan hingga 92 – 96%.

Kekurangan:

Spermisida yang digunakan bersamaan dengan diafragma dapat menimbulkan iritasi jaringan vagina.
Pengguna memerlukan waktu sebelum tahu cara menggunakan diafragma dengan efektif.
Tidak melindungi penggunanya dari infeksi menular seksual (IMS).

Cervical cap

Cervical cap atau biasa dikenal dengan TheFemCap berbentuk lebih kecil, namun menyerupai diafragma dan juga digunakan beserta dengan spermisida. Kontrasepsi ini diletakkan pada mulut rahim sehingga menutup jalan menuju rahim.

Kelebihan:

Hanya perlu digunakan saat berhubungan intim
Jika digunakan dengan tepat, dapat mencegah kehamilan hingga 92-96%.
Tidak berisiko menimbulkan masalah kesehatan serius.

Kekurangan:

Hanya bertahan selama 2 hari.
Tidak melindungi penggunanya dari IMS 100 persen dan tidak dapat digunakan selama masa menstruasi.
Selain itu pemasangannya harus dilakukan oleh dokter.

Cara alami mencegah kehamilan: mendeteksi dan menghindari masa subur

Masa subur adalah masa ketika ovarium melepaskan sel telur sehingga berhubungan seks pada masa ini berisiko besar untuk hamil. Anda dapat belajar memprediksi dan mendeteksi masa subur Anda. Selama masa subur, Anda sebaiknya tidak berhubungan seks atau menggunakan kondom pada saat berhubungan.

Berikut cara mendeteksi masa subur:

Menghitung siklus haid
Mengukur temperatur tubuh setiap hari
Memerhatikan cairan yang keluar dari vagina

Pasangan yang memilih metode ini perlu membuat catatan masa subur mereka dengan tepat dan cermat. Pada umumnya, ovulasi terjadi di tengah siklus haid yaitu sekitar 10-15 hari sebelum hari pertama haid berikutnya. Catat dan perhatikanlah siklus menstruasi Anda selama beberapa bulan sebelum menggunakan metode ini sebagai cara kontrasepsi Anda.

Temperatur tubuh juga bisa diperhatikan dengan mencatat temperatur tubuh setiap hari. Tujuannya agar Anda bisa memprediksi kapan ovulasi terjadi. Pada saat sel telur dikeluarkan, suhu tubuh menjadi 0,2-0,3 derajat Celsius lebih tinggi pada sekitar tiga hari, dibanding seminggu sebelumnya.

Anda juga bisa memerhatikan cairan dengan memasukkan jari ke dalam vagina. Sebelum dan setelah ovulasi, cairan akan lebih kental dan berwarna putih. Tapi dekat dan pada masa subur, cairan akan lebih encer, jernih dan cair kurang lebih selama tiga hari.

Anda dapat memperkirakan masa subur Anda dengan menggunakan kalkulator ovulasi di sini.

Kelebihan:

Tidak membutuhkan biaya dan obat-obatan.
Tidak ada efek samping.
Keefektivan metode mencapai 99% hanya jika dilakukan dengan benar.

Kekurangan:

Tingkat efektivitasnya menurun secara drastis menjadi 75% jika tidak dijalani dengan teliti.
Bukan metode yang praktis; memerlukan ketelitian dan disiplin.
Tidak melindungi dari IMS
Pengguna metode ini tidak bisa melakukan hubungan seksual dengan spontan jika tidak ingin hamil.

Kontrasepsi Permanen

Pilihan ini hanya tepat diambil jika Anda dan pasangan memilih tidak atau sudah tidak ingin memiliki keturunan lagi. Sterilisasi dilakukan dengan cara-cara berikut ini:

Tubektomi (tubal ligation)

Sterilisasi pada wanita dengan cara pemotongan dan pengikatan tuba falopi, sehingga sel telur tidak keluar dari ovarium.

Kelebihan:

Hampir 100 persen efektif dan bersifat permanen.
Tidak memerlukan perawatan harian.
Tidak mempengaruhi kadar hormon.
Tidak mengganggu hubungan seksual Anda.
Bisa berhubungan seks secara spontan.

Kekurangan:

Memerlukan metode bedah dengan biaya relatif mahal.
Tidak melindungi pasiennya dari IMS.
Seperti semua operasi, tubektomi berisiko menyebabkan komplikasi seperti pendarahan dalam dan infeksi.
Terdapat risiko operasi tidak berhasil.

Implan tuba

Implan kecil yang terbuat dari silikon atau logam ditempatkan di dalam kedua tuba falopi.

Kelebihan:

Prosedur hanya memakan waktu kurang lebih 10 menit.
Bisa dilakukan tanpa pembiusan total ataupun bedah.
Hampir 100 persen efektif.

Kekurangan:

Berbiaya mahal.
Proses pemasangannya membawa risiko seperti infeksi panggul.

Vasektomi

Operasi sterilisasi pada pria yang dilakukan dengan menutup saluran vas deferens yang membawa sperma dari testis ke sistem reproduksi.

Kelebihan:

Biaya relatif terjangkau, lebih sederhana dan aman dibandingkan tubektomi.
Tidak tergolong sebagai operasi yang besar.
Hampir 100 persen efektif.
Tidak memengaruhi gairah seks.

Kekurangan:

Membutuhkan operasi.
Tidak melindungi dari IMS.
Kondisi yang telah diubah hampir tidak bisa dikembalikan seperti sebelumnya.

Manakah yang Tepat?

Dari semua pilihan di atas, manakah yang paling tepat untuk Anda? Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan untuk menentukannya:

Seberapa banyak usaha yang dikeluarkan

Jika Anda pelupa, mengonsumsi pil KB dapat menjadi pilihan yang kurang tepat. Sebaliknya, Anda dapat memilih kontrasepsi yang lebih tidak membutuhkan perawatan rutin.

Cara kerja kontrasepsi dan kebutuhan Anda

Jika Anda sedang menyusui, misalnya, sebaiknya gunakan kontrasepsi yang tidak mengganggu produksi air susu ibu (ASI) dan tidak mengakibatkan perubahan hormon berlebihan.

Kapan Anda ingin mendapatkan keturunan

Jika Anda ingin menunda kehamilan selama mungkin, Anda dapat menggunakan kontrasepsi yang dapat bertahan lama, hingga hitungan tahun.

Biaya yang dibutuhkan

Pastikan penggunaan kontrasepsi, terutama yang memerlukan pembaruan berkala, sesuai dengan budget bulanan Anda. Meski demikian, bukan berarti bahwa Anda harus menghindari kontrasepsi yang mahal. IUD misalnya, meski mahal, tapi memberikan manfaat jangka panjang yang cukup efektif.

Perlindungan dari infeksi

Jika Anda menggunakan kontrasepsi yang tidak melindungi Anda dari IMS, sebaiknya gunakan juga jenis kontrasepsi lain yang memberikan manfaat tersebut atau pastikan Anda berada di dalam sebuah hubungan yang monogami atau berkomitmen.
Kontrasepsi Darurat

Kontrasepsi hormon dalam bentuk pil ini dikonsumsi setelah berhubungan seks untuk mencegah terjadinya pembuahan. Obat ini perlu dikonsumsi kurang dari 72 jam setelah hubungan seks untuk memastikan keefektifannya. (sumber : alodokter.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>